Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Badai petir kering adalah sebuah badai petir yang menghasilkan petir, namun sebagian besar atau seluruh presipitasinya menguap sebelum mencapai tanah.[1] Petir kering merujuk kepada serangan-serangan petir yang terjadi masa situasi tersebut.
Suara Hujan Gerimis Bergemuruh
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Badai petir, juga disebut badai guntur (bahasa Belanda: onweer, bahasa Inggris: thunderstorm) adalah bentuk cuaca yang dikenali dari munculnya dimana pada guntur dan petir ini terdapat suatu muatan muatan elektron yang bersebaran di awan serta pada kecepatan angin tertentu badai petir dapat menyebabkan sebuah tornado besar.[1]
Jika jumlah air yang terkondensasi dan kemudian diendapkan dari awan diketahui, maka energi total badai petir dapat dihitung. Dalam badai petir tertentu, sekitar 5×108 kg uap air terangkat, dan jumlah energi yang dilepaskan saat mengembun adalah 1015 joule. Setara besarnya dengan energi yang dilepaskan dalam siklon tropis, dan lebih banyak energi daripada yang dilepaskan selama ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945.[2]
Data dari Fermi Gamma-ray Burst Monitor menunjukkan bahwa sinar gamma dan partikel antimateri (positron) dapat dihasilkan dalam badai petir yang kuat.[3] Positron antimateri kemungkinan terbentuk dalam kilatan sinar gamma terestrial (SGT). SGT adalah semburan singkat yang terjadi di dalam badai petir dan terkait dengan kilat. Aliran positron dan elektron bertabrakan lebih tinggi di atmosfer untuk menghasilkan lebih banyak sinar gamma.[4] Sekitar 500 SGT dapat terjadi setiap hari di seluruh dunia, tetapi sebagian besar tak terdeteksi.
Badai petir terjadi di seluruh dunia, bahkan di wilayah kutub sekalipun, dengan frekuensi terkuat di daerah hutan hujan tropis, di mana badai petir terjadi setiap hari. Kampala dan Tororo di Uganda telah dianggap sebagai tempat paling banyak petir di Bumi,[5] gelar ini juga diberikan pada Bogor di Jawa, Indonesia atau Singapura.
Beberapa badai petir terkuat dan berbahaya terjadi di Amerika Serikat terutama di Midwest dan negara bagian selatan. Badai tersebut dapat membuat sebuah tornado. Setiap musim semi, pemburu badai pergi ke Great Plains Amerika Serikat dan Canadian Prairies untuk menjelajah aspek visual dan ilmiah badai dan tornado.
Petir adalah sebuah kejutan listrik yang terjadi dalam sebuah badai petir. Dapat terlihat dalam bentuk garis terang dari langit. Temperatur kejutan petir dapat lima kali lebih panas dari permukaan matahari.[6]
Jakarta (ANTARA) - Musim hujan telah tiba di sebagian besar wilayah Indonesia. Tak jarang pula terdapat beberapa wilayah yang mengalami curah hujan tinggi serta terus menerus sehingga menyebabkan bencana banjir.
Saat hujan turun seringkali disertai dengan gemuruh petir terutama ketika badai sedang melanda. Petir dan badai merupakan salah satu fenomena alam yang erat kaitannya dengan hujan terutama pada saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Sehingga apabila di wilayah Anda sedang dilanda hujan petir disertai badai hal ini perlu diwaspadai untuk tidak memunculkan resiko yang tidak diinginkan. Karena dampak dari fenomena alam tersebut dapat menimbulkan tegangan listrik yang tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.
Untuk itulah, kewaspadaan pada saat hujan petir sangatlah dibutuhkan. Berikut ini terdapat beberapa hal yang sebaiknya dihindari ketika sedang terjadi hujan petir dan badai.
Baca juga: Vitamin A dan C amat penting untuk dikonsumsi saat musim hujan
7 hal yang perlu dihindari ketika hujan petir dan badai
1. Meneduh di bawah pohon
Apabila sedang terjadi hujan petir dan badai sebaiknya menghindari pohon pada saat berteduh karena dapat menyebabkan risiko besar tersambar. Dari segi energi yang dihasilkan oleh petir pada saat menyambar pohon, energi tersebut dapat berpindah ke dalam tubuh serta akan mengakibatkan risiko yang fatal.
2. Berdiri di lapangan terbuka
Tidak hanya meneduh di bawah pohon saja, pada saat hujan petir dan badai pun tidak diperbolehkan berdiri atau melakukan aktivitas di lapangan terbuka karena akan menyebabkan tersambar oleh petir.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan saran untuk dapat menghindari lapangan terbuka seperti di lapangan bola maupun taman. Dari segi hal tersebut dapat meminimalisirkan kejadian fatal yang tidak diinginkan.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu
Aktivitas mandi sebaiknya ditunda terlebih dahulu apabila sedang terjadi hujan petir dan badai karena dapat membahayakan dan beresiko fatal. Karena apabila sambaran petir mengenai pipa air dapat membuat Anda tersetrum.
Hal ini telah dilakukan oleh Jamie Hyneman dan Adam Savage dengan melakukan eksperimen mandi pada saat hujan petir dan badai. Sehingga dari hasil eksperimen tersebut mengakibatkan kebakaran.
4. Berdiam di dekat jendela
Kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang pada saat hujan salah satunya berdiam diri di dekat jendela sembari menikmati rintik hujan yang turun. Namun, kegiatan yang dilakukan ini sangatlah berbahaya bagi semua orang.
Pada dasarnya jendela memiliki logam yang dapat menghantarkan listrik sehingga dapat mengakibatkan tersambar listrik apabila Anda berdiam diri terlalu dekat di jendela.
Baca juga: BPBD Banjarnegara ajukan status siaga darurat bencana hidrometeorologi
5. Menggunakan alat elektronik
Penggunaan alat elektronik pada saat hujan petir dan badai sebaiknya dihindari karena dapat mengakibatkan risiko tersengat listrik. Karena pada dasarnya penggunaan alat elektronik ini memiliki sistem listrik yang sangat beresiko terutama pada lonjakan tegangan yang mengalir pada perangkat elektronik tersebut.
6. Bersandar pada dinding beton
Salah satu yang perlu dihindari pada saat terjadi hujan petir dan badai yaitu bersandar pada dinding beton. Karena logam balok yang terdapat dalam beton dapat memicu sebagai penghantar listrik dan dapat berisiko meskipun beton bukan konduktor ataupun penghantar listrik yang baik.
7. Tidak berdekatan dengan tiang listrik
Tiang listrik dapat meningkatkan daya tarik petir dalam menciptakan gemuruh nya mengenai tiang tersebut. Pada dasarnya tiang dan kabel listrik memiliki dua tegangan yang sangat rentan tersambar karena saluran listrik menciptakan area berbahaya, sekaligus di saat hujan petir dan badai air akan menjadikan pengantar yang baik dari listrik ke tubuh makhluk hidup.
Baca juga: Wakil Walkot Jakut minta jajaran waspadai banjir di musim hujan
Pewarta: Sean Anggiatheda SitorusEditor: Suryanto Copyright © ANTARA 2024